Thursday, August 11, 2016

Shalat Sunnah Rawatib, Bacaan Niat dan Tata Cara Melaksanakannya

Shalat Sunnah Rawatib, Bacaan Niat dan Tata Cara Melaksanakannya - Shalat Rawatib adalah shalat yang mengiringi shalat wajib atau Shalat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat wajib. Shalat Rawatib terbagi menjadi dua bagian, ada Qobliyah artinya shalat Rawatib yang dikerjakan sebelum Shalat Wajib dan Ba’diyah artinya shalat Rawatib yang dikerjakan sesudah Shalat Wajib. Dari segi keutamaannya, Shalat Rawatib terbagi menjadi dua macam, yaitu Muakkad dan Ghairu Muakkad. Muakkad artinya penting sedangkan Ghairu Muakkad artinya tidak penting.

Cara Melaksanakan Shalat Sunnat Rawatib

Melaksanakan shalat rawatib sama seperti melaksanakan shalat biasa, dalam hal syarat, rukun dan hal-hal yang membatalkannya, yang membedakan hanyalah pada niatnya saja. Adapun waktu melaksanakan Shala Rawatib itu beririgan dengan shalat wajib, jadi harus dikerjakan pada waktu shalat fardu yang diiringinya.

Shalat Rawatib Qobla Dzuhur harus dilaksanakan sesudah masuk waktu dzuhur dan sebelum melaksanakan Shalat Dzuhur. Shalat Sunnah Ba’da Dzuhur harus dikerjakan sesudah melaksanakan Shalat Dzuhur, dan seterusnya Shalat Rawatib yang lainnya harus dikerjakan setelah masuk waktu shalat yang diiringinya dan sebelum habis waktu shalat yang diiringinya itu.

Lafadz Niat Shalat Rawatib


اصلى سنة قبل الظهر ركعتين مستقبل القبلة اداء لله تعالى
Artinya: Saya Shalat Sunnah sebelum Dzuhur dua raka’at menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.


Seterusnya tinggal mengganti kata “Qobla” dengan “Ba’da” untuk shalat Rawatib sesudah Shalat Fardlu. Ganti kata “Dzuhri” dengan “Ashri” untuk melaksanakan Shalat Rawatib Ashar, demikian seterusnya untuk Shalat Sunnah Rawatib lainnya.

Jumlah Raka'at Shalat Sunnah Rawatib

Dalam Kitab Riyadul Badi'ah dijelaskan bahwa Shalat Sunnah Rawatib itu seluruhnya ada 22 Rakaat, terbagi duan bagian, ada yang Muakkad dan ada yang Ghairu Muakkad, berikut uraiannya:

Muakkad
2 Rakaat sebelum Subuh
2 Rakaat sebelum Dzuhur
2 Rakaat sesudah Dzuhur
2 Rakaat sesudah Maghrib
2 Rakaat sesudah Isya

Ghairu Muakkad
2 Rakaat sebelum Dzuhur
2 Rakaat sesudah Dzuhur
4 Rakaat sebelum Ashar
2 Rakaat sebelum Maghrib
2 Rakaat sebelum Isya

Hadist Tentang Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib


Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ

“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”

Previous Post
Next Post

0 comments: