Pengertian Shaum - Shaum atau Puasa menurut bahasa adalah menahan dari segal sesuatu, seperti menahan kantuk, menahan berbicara, menahan makan dan sebagainya. Sedangkan Shaum menurut Istilah adalah menahan dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan syarat dan rukun tertentu.
Ibadah Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilaksanakan
oleh masing-masing individu muslim, baik laki-laki maupun perempuan, kaya atau
miskin. Puasa Ramadhan adalah salahsatu poko dari ajaran islam atau dikenal
dengan Rukun Islam, berikut adalah rukun-rukun Islam:
1. Mengucpkan Syahadat
2.
Shalat 5 waktu
3.
Zakat
4.
Puasa Ramadhan
5.
Haji jika mampu
(Istitho’ah)
Ibadah puasa Ramadhan pertama kali diwajibkan pada tahun
kedua Hijriyah, yaitu tahun sesudah Nabi Muhammad Hijrah dari Makkah ke
Madinah. Puasa Ramadhan wajib dilaksanakan oleh orang Mukallaf, yaitu orang
Islam, Bligh dan berakal sehat. Melaksanakan Puasa Ramdahan dapat dilakukan
dengan ketentuan berikut:
1.
Melihat Hilal (Rukyatul
Hilal) ini sudah dijelaskan di artikel sebelumnya dengan judul Menentukan
Ramadhan yang benar.
2.
Dengan menggenapkan bulan
Sya’ban 30 hari, atau disebut Istikmal.
3.
Dengan khabar Mutawatir,
artinya berita dari seseorang yang adil saksiannya, dalam hal ini bisa juga
mengikuti khabar dari Ulil Amri atau Pemerintah.
4.
Dengan Ilmu Hisab (Ilmu
hitungan bintang) metode ini tidak diperintahkan oleh Rasul, namun sekarang
banyak sekali ormas islam yang menggunakan metode ini.
Pemerintah sangat memperhatikan hal ini, ini terbukti dengan
diadakannya Rukyatul Hilal setiap tahunnya di setiap akhir bulan Sya’ban dan
Ramadhan. Dengan demikian, kita sebagai masyarakat awam tidak perlu ragu lagi
kapan awal diwajibkannya berpuasa.
Syarat-syarat Wajib Puasa
1.
Islam, maka tidak diwajibkan
puasa bagi orang Kafir.
2.
Baligh, anak kecil yang
belum Baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi jika sudah mumayiz maka puasa
sangat dianjurkan untuk melatih dirinya.
3.
Berakal sehat, orang gila
tidak wajib berpuasa.
Hadist Nabi SAW
رفع القلم عن ثلاثة. عن النائم حتى يستيقظ
وعن الصبي حتى يحتلم وعن المجنون حتى يعقل
Artinya: Dibebaskannya
hukum dari tiga orang, yaitu, orang yang tidur sampai bangun, anak-anak sampai
baligh dan orang gila sampai berakal sehat (HR: Abu Daud)
4.
Mampu berpuasa, orang yang tidak mampu berpuasa karena sakit atau
bepergian jauh (musafir) maka boleh tidak berpuasa, tapi wajib mengganti
puasanya (qadha) di lain hari. Sedangkan orang tua pikun yang tidak mampu
berpuasa, mengganti puasanya dengan membayar fidyah.
Rukun Puasa
1.
Niat Puasa, adapun niat Puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
نويت صوم غد عن
اداء فرض شهر رمضان فى هذه السنة لله تعالى
Niat
puasa harus dilaksanakan pada malam hari paling lambat sebelum datang waktu
imsak atau fajar. Jika tidak melaksanakan niat, maka puasanya tidak sah dan
harus mengganti puasanya di lain waktu. Untuk menjaga agar tidak lupa
melaksanakan niat, hendaknya melaksanakan niat dikerjakan setelah shalat
tarawih berjamaah, membacanya dengan secara berjamaah atau sendiri-sendiri.
2.
Menahan diri dari makan dan minum, serta semua hal-hal yang membatalkan
puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Sunnah-sunnah Puasa
Sunnah puasa adalah
suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan tidak berdosa. Sunnah puasa ini sebagai amalan untuk
menyempurnakan ibadah puasa. Perlu diketahui, bahwa di Bulan Ramadhan memiliki
banyak sekali keutamaan, diantaranya pahala ibadah sunnah di bulan Ramadhan
sama dengan ibadah wajib di bulan lainnya.
Berikut adalah
sunnah-sunnah puasa
1.
Menyegerakan berbuka puasa
2.
Berbuka dengan kurma atau yang manis-manis, jika tidak ada maka dengan
air putih.
3.
Berdo’a sewaktu berbuka puasa, berikut adalah bunyi do’a berbuka puasa:
اللهم لك صمت وبك
امنت وعلى رزقك افطرت وابتلت العروق وثبت الاجر ان شاء الله
Artinya:
Ya Alloh karena engkau saya puasa, kepada egkau saya beriman dan dengan rizki
engkau saya berbuka, dahaga telah hilang dan urat-urat telah basah dan
mudah-mudahan pahalanya ditetapkan.
4.
Makan sahur sesudah tengah malam, lebih baik jika diakhirkan sampai 15
menit sebelum fajar.
5.
Memberi makan kepada orang lain yang berpuasa, memiliki pahala yang sama
dengan orang yang berpuasa.
6.
Memperbanyak shadaqah.
7.
Memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Hal-hal yang membatalkan Puasa
Berikut ada beberapa
hal yang bisa membatalkan puasa:
1.
Makan, minum dan memasukan sesuatu ke dalam lubang anggota tubuh dengan
sengaja.
2.
Muntah dengan sengaja
3.
Hilang akal (pingsan, mabuk, gila, ayan dan sebagainya)
4.
Keluar darah haid atau nifas bagi wanita
5.
Bersenggama atau bersetubuh di siang hari.
6.
Murtad (keluar dari agama islam)
Orang-orang yang boleh
meninggalkan puasa
1.
Bepergian jauh (Musafir) yang diperbolehkan mengqashar shalat. Jarak
minimal musafir adalah 63 km dan perjalanannya bukan maksiat.
2.
Orang sakit, seseorang boleh tidak berpuasa jika sakit dan tidak kuat
untuk berpuasa.
3.
Orang sedang hamil, orang yang sedang hamil atau menyusui maka
diperbolehkan tidak berpuasa.
4.
Orang tua pikun, orang tua yang sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa
maka boleh meninggalkan puasa, namun harus membayar fidyah.
Cara Mengganti Puasa
Mengganti puasa itu
dengan dua cara, yaitu mengqadhanya atau membayar fidyah atau mengqadha dan
membayar fidyah sekaligus.
Orang yang wajib Qadha
-
Orang batal puasa karena sakit
-
Musafir
-
Wanita hamil atau menyusui
Orang yang membayar
puasa dengan fidyah
-
Orang tua pikun
-
Orang yang sakit dan tidak diharapkan lagi kesembuhannya
Orang yang wajib Qodho
dan membayar Fidyah
-
Orang yang batal puasa kemudian hingga datang Ramadhan baru dalam satu
tahun kewajiban Qadha tidak terbayar, maka ia wajib mengqadha dan fidyah.
0 comments: